ULAR

Ular Viper-Pohon Barat Karakteristik, Habitat, dan Perilaku

Viper-Pohon Barat, Trimeresurus albolabris, karakteristik habitat dan perilaku spesies ular berbisa Viperidae. Selain itu karakteristik habitat dan perilaku ini sering dijuluki green pit viper atau ular hijau ekor merah khas. Ular ini banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, termasuk Indonesia, daerah hutan tropis dan daerah perbukitan. Keunikan ular ini tidak hanya terletak pada penampilannya yang menawan dengan warna hijau cerah. Serta juga pada perilakunya yang sangat teritorial serta kemampuannya dalam berburu mangsa secara efisien. Selain itu terdapat situs cuan Totowayang.

Ular Viper-Pohon Barat Karakteristik, Habitat, dan Perilaku : Karakteristik Fisik

Trimeresurus albolabris memiliki beberapa ciri fisik yang khas, yang membuatnya mudah dikenali di antara spesies ular lainnya:

Warna tubuh: Ular Viper-Pohon Barat ini biasanya memiliki tubuh berwarna hijau cerah atau hijau kekuningan. Selain itu yang membantu mereka berkamuflase dengan baik di pepohonan dan vegetasi di habitat alami mereka. Warna ekor ular ini sering kali merah atau cokelat kemerahan, terutama pada ular yang lebih muda.

Ukuran: Ular ini termasuk dalam kategori ular berukuran sedang. Panjang tubuhnya bisa mencapai 60 hingga 80 cm pada umumnya, meskipun ada individu yang dapat tumbuh lebih panjang dari itu. Betina cenderung lebih besar dibandingkan jantan.

Kepala: Bentuk kepala ular ini segitiga yang lebar, dengan perbedaan yang jelas antara kepala dan lehernya. Kepala ini biasanya lebih lebar dan pipih, dengan mata yang besar dan pupil vertikal, ciri khas ular berbisa. Warna kepala umumnya hijau cerah, dengan labial atau bibir yang berwarna lebih pucat, kadang-kadang hampir putih.

Taring dan Bisa: Sebagai viper berbisa, ular ini memiliki taring yang cukup panjang yang dapat melipat ke dalam. Bisa yang dihasilkan bersifat hemotoksik, artinya bekerja merusak jaringan, menghancurkan sel darah merah, dan mengganggu pembekuan darah.

Habitat dan Distribusi

Ular Viper-Pohon Barat ditemukan di berbagai negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Termasuk India, Nepal, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Indonesia. Mereka biasanya hidup di habitat hutan hujan tropis, hutan sekunder, perbukitan, dan area dekat dengan sumber air.

Ular ini sering kali hidup di pohon atau semak-semak rendah, menggunakan warna tubuh mereka untuk berkamuflase dengan lingkungan. Habitatnya yang beragam memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi lingkungan. Serta mereka lebih suka daerah yang lembap dan dekat dengan vegetasi padat.

Ular Viper-Pohon Barat Karakteristik, Habitat, dan Perilaku : Perilaku dan Pola Makan

Sebagai ular arboreal (hidup di pohon), Trimeresurus albolabris biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon atau semak-semak rendah. Mereka aktif terutama pada malam hari (nokturnal), saat mereka berburu mangsa. Ular ini menggunakan penglihatan malam yang sangat baik dan lubang sensor di wajahnya. Serta untuk mendeteksi panas tubuh mangsanya, yang membuat mereka pemburu yang efisien meskipun di kegelapan.

Pola Makan: Ular Viper-Pohon Barat memakan berbagai jenis hewan kecil. Termasuk mamalia kecil seperti tikus, burung, kadal, dan amfibi seperti katak. Mereka berburu dengan cara menyergap mangsa dari posisi diam, menunggu di atas pohon atau di vegetasi hingga mangsa mendekat. Setelah menggigit mangsa, ular ini menunggu bisa bekerja sebelum menelan mangsa secara utuh.

Perilaku Teritorial: Meskipun tidak terlalu agresif, ular ini dapat menunjukkan perilaku teritorial ketika merasa terganggu. Mereka lebih cenderung mempertahankan posisinya daripada melarikan diri, dan jika merasa terancam. Selain itu ular ini akan melingkarkan tubuhnya dan menyerang dengan gigitan cepat.

Reproduksi

Ular Viper-Pohon Barat bersifat ovovivipar, yang berarti mereka melahirkan anak-anak ular yang sudah sepenuhnya berkembang, bukan bertelur. Musim kawin biasanya terjadi pada awal musim hujan, dan betina bisa melahirkan hingga 10-15 ekor anak ular sekaligus.

Anak-anak ular yang baru lahir sudah mampu bertahan hidup sendiri dan langsung berbisa sejak lahir. Mereka memiliki warna yang lebih cerah daripada ular dewasa dan biasanya menghabiskan lebih banyak waktu. Hingga di vegetasi rendah atau di tanah sebelum menjadi lebih arboreal seiring dengan pertumbuhan mereka.

Ular Viper-Pohon Barat Karakteristik, Habitat, dan Perilaku : Bahaya dan Bisa

Bisa dari Trimeresurus albolabris bersifat hemotoksik, yang berarti menyerang jaringan tubuh dan darah mangsanya. Gigitan dari ular ini dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan yang parah. Serta rasa sakit, dan nekrosis (kematian jaringan) di sekitar area gigitan. Dalam kasus yang lebih serius, bisa ular ini dapat mengganggu sistem pembekuan darah yang berpotensi menyebabkan perdarahan internal.

Meskipun gigitan dari ular ini jarang berakibat fatal bagi manusia dengan penanganan medis yang tepat. Serta bisa ular ini tetap dianggap berbahaya, terutama jika korban tidak segera mendapatkan perawatan. Serum anti-bisa tersedia untuk merawat gigitan viper ini, dan segera mendapatkan perawatan medis sangat disarankan jika terjadi gigitan.

Konservasi dan Ancaman

Saat ini, status konservasi Trimeresurus albolabris belum dianggap terancam. Namun, ular ini tetap menghadapi beberapa ancaman yang terkait dengan kehilangan habitat akibat deforestasi dan ekspansi manusia ke habitat alaminya. Perburuan dan perdagangan hewan liar, meskipun tidak sebesar ancaman bagi spesies lain.

Ular Viper-Pohon Barat sering kali terjebak dalam konflik dengan manusia karena habitatnya yang berdekatan dengan permukiman, terutama di daerah pedesaan. Banyak ular ini dibunuh karena ketakutan akan gigitan berbisa, meskipun mereka sebenarnya lebih suka menghindari konfrontasi dengan manusia.

Kesimpulan

Ular Viper-Pohon Barat (Trimeresurus albolabris) adalah spesies ular berbisa yang menonjol dengan warna hijau cerah dan perilaku arboreal yang khas. Meskipun berbahaya karena bisanya, ular ini memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai pengendali populasi hewan kecil seperti tikus dan burung.

Dengan kemampuan berkamuflase, berburu yang efisien, dan karakteristik reproduksi ovovivipar. Serta ular ini menunjukkan adaptasi luar biasa terhadap kehidupan di hutan-hutan Asia. Meski menghadapi ancaman dari aktivitas manusia, ular ini masih memiliki populasi yang cukup stabil. Serta tetap memerlukan upaya konservasi agar habitat mereka tetap terjaga.

Baca Juga : Beruang Madu Sumatera