Ular Viper Berbibir Putih Endemik Thailand
Ular Viper Berbibir Putih endemik (Trimeresurus albolabris), spesies ular berbisa yang ditemukan di Asia Tenggara, termasuk di Thailand. Selain itu Viper Berbibir Putih endemik ini terkenal karena bibirnya yang berwarna putih mencolok dan racunnya yang cukup kuat. Meskipun memiliki penampilan yang indah, ular ini memerlukan perhatian khusus karena bisa racunnya yang berbahaya. Selain itu terdapat situs cuan Totowayang.
Habitat dan Persebaran
Ular Viper Berbibir Putih biasanya ditemukan di hutan hujan tropis, hutan sekunder, dan kawasan pegunungan. Mereka sering berada di vegetasi rendah hingga menengah, kadang-kadang ditemukan di sekitar area perkotaan yang dekat dengan habitat alami mereka. Di Thailand, ular ini tersebar luas di berbagai daerah, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan.
Deskripsi Fisik
Ular Viper Berbibir Putih memiliki tubuh yang relatif kecil hingga sedang, dengan panjang tubuh berkisar antara 60 hingga 80 cm untuk ular dewasa. Warna tubuhnya bervariasi dari hijau cerah hingga hijau zaitun, dengan garis putih mencolok di sepanjang bibir atas, yang menjadi ciri khas namanya.
Bagian perut ular ini biasanya berwarna lebih terang dibandingkan dengan bagian punggung. Matanya besar dengan pupil vertikal, menunjukkan adaptasinya sebagai hewan nokturnal. Sisiknya halus, memberikan penampilan yang mengkilap dan licin.
Perilaku dan Pola Makan
Sebagai hewan nokturnal, ular Viper Berbibir Putih aktif berburu di malam hari. Mereka adalah predator yang efisien, mengandalkan indera penglihatannya yang tajam dan organ pit yang dapat mendeteksi panas untuk mencari mangsa. Makanan utamanya terdiri dari mamalia kecil, burung, kadal, dan amfibi.
Ular ini menggunakan gigitan cepat untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya. Racun ini mengandung hemotoksin yang merusak jaringan dan menyebabkan pembekuan darah pada mangsanya, memudahkan ular untuk menelan mangsanya setelah mereka lemah atau mati.
Ular Viper Berbibir Putih Endemik Thailand : Racun dan Bahaya bagi Manusia
Racun ular Viper Berbibir Putih bersifat hemotoksik, yang berarti racunnya dapat merusak jaringan dan pembuluh darah serta mengganggu pembekuan darah. Gigitan ular ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, perdarahan, dan dalam kasus yang parah, nekrosis (kematian jaringan). Meskipun gigitan ular ini jarang berakibat fatal, mereka memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi serius.
Gejala gigitan bisa bervariasi, tetapi umumnya meliputi:
Nyeri hebat di lokasi gigitan
Pembengkakan yang cepat menyebar
Perdarahan di lokasi gigitan dan dari luka lainnya
Mual, muntah, dan pusing
Konservasi dan Perlindungan
Meskipun ular Viper Berbibir Putih tidak dianggap sebagai spesies yang terancam punah, kehilangan habitat dan perburuan liar dapat mempengaruhi populasi mereka. Di beberapa daerah, ular ini diburu untuk diambil kulitnya atau dijual sebagai hewan peliharaan eksotis. Upaya konservasi diperlukan untuk melindungi habitat alami mereka dan memastikan populasi ular ini tetap stabil.
Kesimpulan
Ular Viper Berbibir Putih adalah salah satu spesies ular yang menakjubkan di Thailand. Dengan penampilan yang menarik dan racun yang kuat, ular ini menjadi salah satu reptil yang perlu dihormati dan dilindungi. Kesadaran akan keberadaan mereka dan pentingnya perlindungan habitat mereka sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tempat mereka tinggal.
Baca Juga : Krait Biru Spesies Endemik Thailand Mempesona dan Berbahaya