Worldwide

Ular Pit Hijau Endemik Thailand

Ular Pit Hijau endemik Thailand (Trimeresurus albolabris), spesies ular berbisa termasuk di Asia Tenggara. Selain itu ular Pit Hijau endemik ini terkenal dengan warna hijaunya yang mencolok dan bibir putih khas, yang membuatnya mudah dikenali. Ular Pit Hijau merupakan bagian dari keluarga Viperidae, yang terkenal dengan gigitan berbisa dan taring yang panjang. Selain itu terdapat situs cuan Totowayang.

Habitat dan Distribusi

Habitat
Ular Pit Hijau umumnya ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis, termasuk hutan hujan, hutan bambu, dan daerah pegunungan. Mereka sering terlihat di daerah dengan vegetasi lebat, seperti semak-semak dan pohon-pohon kecil. Ular ini juga dapat ditemukan di sekitar lahan pertanian dan dekat pemukiman manusia, terutama di daerah pedesaan.

Distribusi
Distribusi geografis Ular Pit Hijau mencakup banyak wilayah di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar, dan sebagian wilayah India dan Tiongkok Selatan. Di Thailand, ular ini cukup umum dan dapat ditemukan di berbagai habitat dari dataran rendah hingga pegunungan.

Karakteristik Fisik

Ukuran dan Warna
Ular Pit Hijau memiliki tubuh yang relatif ramping dengan panjang berkisar antara 60 hingga 90 cm. Warnanya hijau terang yang mencolok, dengan bagian perut berwarna lebih pucat atau kekuningan. Ciri khas lain adalah bibir putih yang memberikan nama umum “White-lipped Pit Viper”. Beberapa individu juga memiliki garis putih atau kuning di sisi tubuh mereka.

Kepala dan Mata
Kepala Ular Pit Hijau berbentuk segitiga dengan leher yang jelas terlihat, ciri khas banyak viper. Mata mereka besar dengan pupil vertikal, yang membantu mereka berburu di malam hari. Kepala mereka biasanya lebih lebar daripada tubuhnya, memberikan penampilan yang menakutkan.

Ular Pit Hijau Endemik Thailand : Perilaku dan Kebiasaan

Aktivitas
Ular Pit Hijau adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka lebih aktif di malam hari. Mereka menghabiskan banyak waktu di pohon atau semak-semak, menunggu mangsa yang lewat. Ular ini juga dikenal sebagai ular arboreal, yang berarti mereka lebih sering ditemukan di pohon daripada di tanah.

Makanan
Makanan utama Ular Pit Hijau terdiri dari mamalia kecil seperti tikus dan burung kecil, serta amfibi seperti katak. Mereka menggunakan gigitan berbisa mereka untuk melumpuhkan mangsa sebelum menelannya utuh. Bisa ular ini mengandung hemotoksin yang menyerang sistem peredaran darah mangsanya.

Reproduksi
Ular Pit Hijau adalah ovovivipar, yang berarti mereka melahirkan anak-anak ular hidup setelah telur menetas di dalam tubuh induk. Betina dapat melahirkan hingga 15 anak ular dalam satu kali kehamilan. Anak ular yang baru lahir sudah berbisa dan mampu mencari makan sendiri.

Ular Pit Hijau Endemik Thailand : Bisa dan Bahaya

Bisa
Bisa Ular Pit Hijau mengandung hemotoksin yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, pendarahan internal, dan rasa sakit yang hebat. Meskipun gigitan ular ini jarang berakibat fatal bagi manusia, tetap diperlukan perawatan medis segera setelah digigit untuk mencegah komplikasi serius.

Pencegahan dan Penanganan Gigitan
Untuk mencegah gigitan, disarankan untuk selalu berhati-hati saat berada di habitat ular ini, terutama di malam hari. Gunakan sepatu bot dan celana panjang saat berjalan di hutan atau semak-semak. Jika digigit, segera cari bantuan medis. Hindari melakukan tindakan seperti menyedot bisa atau mengikat area gigitan, karena hal ini dapat memperburuk kondisi.

Konservasi

Status Konservasi
Ular Pit Hijau tidak dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah. Namun, hilangnya habitat akibat deforestasi dan perubahan penggunaan lahan dapat mengancam populasi mereka di masa depan.

Upaya Konservasi
Untuk melindungi ular ini, penting untuk menjaga habitat alami mereka dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ular dalam ekosistem. Program edukasi dan konservasi lokal dapat membantu menjaga populasi Ular Pit Hijau tetap stabil.

Kesimpulan

Ular Pit Hijau adalah spesies ular yang menarik dan penting dalam ekosistem hutan tropis Asia Tenggara. Meskipun berbisa, ular ini jarang menyebabkan kematian pada manusia jika penanganan medis cepat diberikan. Melalui upaya konservasi dan edukasi, kita dapat memastikan bahwa ular ini tetap menjadi bagian dari keanekaragaman hayati Thailand.

Baca Juga : Viper Lubang Hitam Predator Mematikan Endemik Thailand